“Endless Play, Endless Profit: The E Question
wsyah6748
“Endless Play, Endless Profit: The Ethical Cost of Games as a Service”:Games as a Service (GaaS) adalah model bisnis industri gim yang tidak lagi menjual gim sebagai produk sekali beli, melainkan sebagai layanan berkelanjutan. Pemain didorong untuk terus bermain melalui pembaruan konten, sistem battle pass, microtransactions, dan event terbatas. Model ini memang menghasilkan keuntungan tanpa batas (endless profit) bagi pengembang, tetapi juga menimbulkan biaya etis yang signifikan.Pertama, dari sisi eksploitasi psikologis pemain. Banyak gim GaaS menggunakan mekanisme seperti loot boxes, daily rewards, dan fear of missing out (FOMO) yang dirancang untuk memanipulasi perilaku pemain. Sistem ini memanfaatkan psikologi adiksi, sehingga pemain terdorong menghabiskan waktu dan uang secara berlebihan, bahkan tanpa disadari. Secara etis, hal ini bermasalah karena pemain diperlakukan lebih sebagai sumber pendapatan daripada individu dengan kesejahteraan yang perlu dilindungi.Kedua, terdapat isu ketidakadilan ekonomi, terutama melalui praktik pay-to-win. Pemain yang mampu membayar lebih akan memiliki keunggulan dibandingkan pemain lain. Ini merusak prinsip keadilan dalam bermain dan mengubah gim dari sarana hiburan menjadi kompetisi berbasis kemampuan finansial.Ketiga, dampaknya terhadap kesehatan mental dan waktu pemain. Model “endless play” mendorong keterlibatan tanpa henti, yang dapat menyebabkan kelelahan mental, kecanduan, serta mengganggu kehidupan sosial dan akademik/pekerjaan pemain. Ketika desain gim secara sadar mendorong perilaku tidak sehat, maka tanggung jawab etis pengembang patut dipertanyakan.Keempat, dari sisi pekerja industri gim, GaaS sering memicu budaya crunch—jam kerja berlebihan demi mempertahankan siklus update tanpa akhir. Ini menunjukkan bahwa keuntungan berkelanjutan sering dibayar dengan kesejahteraan karyawan yang terabaikan.Kesimpulan:Meskipun Games as a Service menawarkan inovasi dan keuntungan besar, model ini memiliki biaya etis yang nyata, baik bagi pemain maupun pengembang. Industri gim perlu menyeimbangkan profit dengan tanggung jawab moral, melalui desain yang lebih transparan, adil, dan berorientasi pada kesejahteraan manusia, bukan sekadar keuntungan tanpa batas.


